Kamis, 03 Oktober 2019

Ada Maha Baik dibalik segala Harap

selamat pagi .....
mungkin ini adalah cara terakhir ku ketika telinga manusia dan hati para orang-orang terdekat sulit untuk dipahami dan memahami kembali, walau sejatinya manusia tidak boleh untuk kembali menuntut dipahami. jangan lah, nggak boleh.

hari ini saya sedang krisis, jujur karena itu lebih membuat hati puas. krisis hati dan pikiran yang masih belum mapan untuk menentukan mana yang terbaik. masih dimasa terombang-ambing dalam sebuah pilihan yang itu juga cukup menyita pikiran dan batin. sungguh ini merupakan perjalanan proses yang tidak mudah. jika memang banyak orang yang ngomel pada diriku terlalu memikirkan orang lain, mungkin dia tidak merasakan yang saya rasakan. jelaslah ! mereka kan orang lain. yang tidak ikut berempati dari apa yang sedang saya rasakan. kalau saya sih jarang ya ngomel ke orang lain , karena saya paham bahwa semua akan kembali ke kita pula. Masa seperempat abad yang hampir berakhir, 3 bulan lagi usia sudah berubah menjadi 26 tahun. 4 tahun lagi usia sudah berubah menjadi 30 tahun. ada beberapa hal yang membuat penuh di kepala akhir-akhir ini yang membuatku untuk "mengenyahkan" sesuatu yang biasa orang-orang sebut dengan "perasaan". perasaan dengan arti yang lebih luas merasakan segala isi dunia yang kian hari kian tidak pasti.




Mungkin ini adalah proses diriku yang sedang menggeluti diri sendiri supaya lebih mengerti akan diri sendiri. dari berbagai buku dan artikel yang saya baca usia ini adalah usia rawan pikiran dan hati sedang terombang-ambing dengan beberapa hal. karier, jodoh, dan masa depan. banyak orang bilang juga bahwa segalanya ditentukan dari usia ini. menurut saya setiap usia adalah penentuan. tidak hanya seperempat, setengah, seratus. setiap usia yang sedang kita jalani tentunya adalah penentuan untuk usia selanjutnya. tapi sejauh ini alhamdulillah masih diberi kesempurnaan akal dan pikiran untuk terus bersyukur. Allah ada dimana-mana dan Allah tidak pernah tidur, begitulah saya ketika menenangkan diri, ketika merasa payah dengan keadaan, selalu yakin bahwa kepayahan ini tidaklah selamanya. Allah tahu mana yang terbaik buat hambanya, dan Allah pun tahu mana jalan yang kuat dilalui setiap hambanya yang ada di bumi.


saya tahu menapaki setiap jengkal perjalanan itu tidak akan pernah mudah. kadang butuh persiapan yang panjang dan lamaaaaaa sekaliii ... pun toh ketika persiapan kita sudah banyak dan terhitung matang, ujungnya ujian tidak seperti apa yang sudah kita persiapkan. yaaaa begitulah uniknya hidup, segala yang sudah dipikirkan belum tentu sama dengan eksekusinya. tapi tidak apa-apa, selama masih diberi kesempatan merasakan ya saya rasakan, ikhlas, karena ini adalah sebuah perjalanan. berat, tapi insyaAllah berujung manis. doa yang yakin, usaha yang getol, dan jangan keluar dari jalur Allah deh udah itu aja. untuk yang sedang menyamakan doa disetiap 5 waktunya, semoga selalu saja semangat, karena ketika kehendak Allah sudah yang terbaik, ikhlas adalah satu-satunya cara penerimaan yang paripurna. Membuat resah memang, tapi semoga segala resah ini kita isi dengan istigfar lebih banyak pada rabb nya, sholawat lebih khusyuk dari biasanya. perempuan harus kuat memang. harus 2x lipat lebih tangguh dari laki-laki, karena melihat ketika kelak berumah tangga, peran seorang ibu akan jauh lebih menguras pikiran tenaga, dan hati. 


berdoa lah karena doa yang kita panjatkan tidaklah sia-sia, pasti didengar. untuk yang sedang menyamakan doa, semoga segera lekas didengar. saya juga hanya bisa doa. karena doa satu-satunya pengubah takdir.


Menentukan Arah Angin

Syahdunya sore ditengah rinai yang turun ini membawaku pada sebuah layar netbook dan membuka sebuah laman blog yang sudah terlalu lama tida...