Minggu, 18 Maret 2018

Sejiwa dan Sejalan Part 1



Assalamualaikum Wr.. Wb …

Lama tak bersua dengan blog , akun yang selama ini masih sangat bersahabat daripada akun2 lain .. hahah
Apa kabar penghuni blog ? sehat ? semoga saudara2ku dan teman2 baikku selalu sehat dalam keadaan baik .. aamiin 
Sejiwa dan Sejalan … 
Sepertinya tema ini cocok banget dengan gambaran keadaan diri saya saat ini , Alhamdulillah .. 24 otw 25 kemarin Januari, berbagai liku yang pastinya belum seberapa, skripsi yang masih On The Way, tentunya masih menjadi makanan sehari-hari ku. Mengobrolkan soal skripsi, nggak afdol kalau ndak pakai nangis ya, ada beberapa cerita yang akan saya tuangkan soal skripsi yang masih di proposal , tapi sudh dilapangan hampir tiap minggu .. aaakk rasanya L
Jadi bebrapa hari yang lalu saat saya usai bimbingan skripsi dengan Pak Prof. keluar ruangan, entah karena apa, air mata tiba-tiba netes begitu saja tanpa ada ancang-ancang. Nangis bukan karena ACC tapi nangis karena harus menambahkan dan mengubah teori di Bab 2 , dimana inti teori itu yang menjadi pokok utama penelitianku. Semacam kayak udah lolos seleksi, tapi harus ada revisi seleksi yang akhirnya saya ndak lolos. Yah , begitu rasanya, tapi saya tetap bersyukur, Allah memberi Hikmah dalam kejadian sore menjelang Magrib kemrin. Dilain sisi saya sudh tidak ragu lagi bertemu Bapak Dosen. Karena Pak Prof, selalu legowo dengan setiap pertemuan dengan saya (mahasiswa malas bimbingan) wkwkwkw. 
Skripsi itu bukan hanya soal makalah panjang dalam sebuah tulisan, tapi lebih ke mental dan spiritual . loh ? kenapa ? ini hanya argument saya sendiri sih, karena perjuangan di balik layar dari skripsi itu berat. Berbagai pilihan yang datang saatsedang mengerjakan skripsi itu banyak. Contohnya misal pertanyaan yang paling utama selalu datang saat2 ini adalah……. Pertama, udah punya gandengan partner hidup apa belum, ikut nyoba kerja disini yok sapa tau bisa buat nambah pengalaman, eh ada tawaran magang disini nih. Yang semacamnya seperti itu . hanya bisa tersenyum simpul dan mengernyitkan dahi hahahah
Pertanyaan semacam itu adalah cobaan mental bagi saya, walau selalu ku jawab dengan jawaban santai, tapi tetap saja kadang merasa “kaget” hahahah
Spiritual ? kenapa ?
Kadang ada hal yang tak bisa kita duga soal skripsi, terkadang aku hanya modal sholawat aja kalau mau ketemu dosen, seringnya aku kagak hafal apa yang sudah ku revisi , sampai lupa kadang kalau udah hadapan sama Pak Prof. tapi setiap mau ketemu dan pada saat bimbingan sholawatku kagak henti, jaraaaaaang banget ditanya soal revisi dan semacamnya. Malahan sejak awal bimbingan selalu dibenerin dan di coret pembenaraanya. Wkwkwkw jarang ditanya hal sulit (semoga saja sampai akhir sidang pertanyaanya kagak sulit) hahahah
Itulah kenapa skripsi lebih pada mental dan spiritual … karena selalu ada tangan Allah yang kerja dan hal yang tak terduga saat kita mengerjakan skripsi 




Oke, berganti cerita, beberapa bulan ini saya dihadapkan pada situasi dimana keadaan menantang adrenalin saya (Uaaaaaa) “Gaya” eh bukan, maksudnya ada beberapa moment, dimana kemampuan saya dicoba . ya lebih tepatnya seperti itu. Menjadi seorang yang selalu suka melihat orang lain bahagia hahaha, setiap langkah dan detik waktu saya, saya gunakan untuk bersyukur saja. Tak perlu menampakkan diri dan menampakkan kemampuan, karena Allah sudah tau, kalau Allah memang sudah ridho, Allah sendiri yang bakalan memunculkan kita hehehe entah dengan cara apa .
Sadar diri , pertemanan saya tidak sebanding dengan teman-teman yang lain, yang notabene banyak teman nongkrong. Teman saya tidak sebanyak dari teman-teman yang lain, tapi sekali lagi saya tetap syukuri (karena teman baik akan memberikan syafaat baik di yaumul akhir nanti) bahkan bisa nolong kita saat hari akhir, jadi Alhamdulillah aja, syukuri Allah udah kasih teman2 baik sampai saat ini. Pastinya setiap dari apa yang kita kerjakan, tentu ada cobaanya… Ya pertemanan. Pertemanan dengan segala cobaan, dan pertemanan yang sudah masuk dalam suatu organisasi. hehehe
Sejauh ini, setelah pelantikan pengurus Karang Taruna Desa tgl 6 Februari 2018 lalu, saya resmi menjabat sebagai sekretaris 1 di organisasi tersebut. Mungkin sebegini gayanya saya ya, skripsi belum kelar, Guci Prestasi yang harus segera progress, kegiatan lain juga, namun dengan ketidakwajaran yang entah, akhirnya saya dilantik menjadi sekretaris 1  Karang Taruna oleh Pak Lurah. J namanya aja hidup, butuh progress, butuh link baru yang bisa membuat hidup lebih manfaat buat sekitar. Saat saya selesai pelantikan saya sempat bergumam dalam hati..

 “ kalau Hidup di ibaratkan naik sepeda, barti kita harus mengayuh, kayuh dan terus mengayuh sampai pada tujuan kita, kalau berhenti kita bisa terjatuh. Namun ada saat tertentu kita boleh berhenti untuk beristirahat, namun stelah itu kita melanjutkan kembali perjalanan”. Sama halnya dengan hidup kan ? selagi kita hidup di dunia kita harus gerak tiap hari untuk bisa progress, walau sedikit demi sedikit, tujuan kita apa ? ya karena Allah .. supaya kita selamatt sampai saat kita ditanya malaikat di alam Kubur , setelah kita mati ? masih ada jalan panjang yang harus kita tempuh, kita masih harus jalan buat nempuh fase2 selanjutnya , hingga pada akhirnya tujuan kita syurga atau neraka . kelar hidup ,,,, (peace)
Jadi untuk menjadi lebih baik, tentunya ada beberapa orang yang tidak suka, itu pasti , tetapi itu adalah tantangannya , tapi kalau kita ndak ubah hidup kita menjadi lebih baik, lalu siapa yang mau ubah ? Allah aja berfirman 

“tidak akan mengubah suatu kaum, kalu dia sendiri ndak mau mengubahnya” (saya lupa di surat apa -__-) mohon maaf. 
Jadi memang kita sendiri yang harus mengubah, kalau kita masih jelek, masih belum nemu jodoh dan rasanya jodoh malah menjauh, barti kitanya yang salah nih. Perbaiki deh kuncinya hehehe kita harus masih belajar bagaimana biar bisa sejiwa dan sejalan dengan kelak jodoh kita, tentunya dengan belajar. Belajar dan belajar 
Sama aja, saat saya dilantik. Notabene saya orang baru di Desa , yang baru mengikuti event Desa baru baru ini, tau-tau sudah dilantik dan menjabat sebagai Sekre 1 (sebenanrnya amanah yang ndak mudah), tapi kalau Niat kita Lillah dan lahan belajar untuk hidup kita, InsyaAllah semua bakal beres. Jadi begini, entah ini teman saya iri dengan keberadaan saya , atau teman saya ini iri dengan jabatan atau sejenisnya saya juga tidak begitu paham, karena jujur (saya tipe orang dengan jarang memikirkan hal negatif) soalnya saat di MANSA guru saya selalu mengajarkan selalu postif thingking sama Allah, InsyaAllah semua bakal baik2 saja. Dan saya tak memasukan materi soal dia di blog saya, intinya teman saya ini orang yang baperan, pengharapan dia masih di dunia, apapun yang dia kerjakan harapan dia di dunia, bukan ke Allah. Dan itu bahaya banget. Kalau kecewa, ngena banget rasanya. Ini nih, yang terkadang saya gemas, dengan teman2 yang maap lho ya, dia sudah sangat syar’I sekali, tapi dia lupa ada yang lebih di syar’I kan selain pakaian,,, yaitu Hati. Hati dan pikiran adalah pangkal dan sumber dari segala kehidupan yang kita jalankan di dunia teman-teman ………………….

                      
      

Ups, foto diatas bukan foto teman yang saya critakan yaaa …. Foto diatas adalah saudara saya, keponakan, anak dari adik ibu saya. Masih SMP (dan kami masih sepadan) untuk menyenangkan diri sendiri, barti tampang saya masih semacam anak SMP. Alhamdulillah ……
Untuk menutup conclusion dari cerita teman saya diatas, hikmah yang dapat saya ambil adalah
“baik menjadi orang penting, tapi lebih baik jadi orang baik”, intinya  , menjadi orang baik itu lebih penting, daripada menjadi orang penting. Gitu heheheh
Dan ada satu lagi ………
“jangan sekali kali mengharap dari selain Allah, karena mengharap selain kepada Allah itu, banyak kecewanya” ini beneran, aku dah buktikan, dan nyata benar ……….
Sejiwa sejalan Part 1 kali ini belum begitu mengena pembahasanya, namun akan saya sambung lagi lain waktu.
Cerita singkat dari beberapa bulan terakhir dari saya wkwkwkwk


                            
Allah itu Maha Kaya Banget, ini kenapa saya suka banget cerita tentang Maha Sang Pencipta Segala yaitu Allah SWT. bukan sok islami, atau mau ceramah, atau mau menjadi motivator. Nggak pernah terbersit sama sekali pikiran soal itu semua, saya hanya mencoba berusaha menjadi baik walau sedikit demi sedikit setiap harinya, menambatkan hati yang penuh cinta karena-Nya, Karena saya ndak mau kecewa nantinya. Itu saja sudah heheheh.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Menentukan Arah Angin

Syahdunya sore ditengah rinai yang turun ini membawaku pada sebuah layar netbook dan membuka sebuah laman blog yang sudah terlalu lama tida...