Senin, 02 Juli 2018

apalah saya ..

Assalamualaikum wr. Wb

Alhamdulillah
Wasyukurilah
Akhirnya sedikit bisa bernafas lega.

Lama sekali tak bersua dengan blog. Tempat dimana segala yang termarginalkan tertuangkan, opini dan segala macam unek-unek hahah
Sekitar sudah berapa bulan ya dari saya menulis sebelumnya, bosen kali ya bacanya, saya sendiri aja terkadang bosan membaca tulisan sendiri hahah (itu tandanya butuh kritik dna saran dari sebuah penulisan), mmmm … bosan iya, karena yang saya ceritakan kebanyakan monoton, hanya itu dan sebatas pengalaman yang sudah saya alami. Emang kalau dibilang monoton, iya monoton. Hanya sebatas ke share dan sudah. Masalah ada yang baca atau tidak itu urusan belakangan. Yang jelas apa yang ada di otak saya dan perasaan saya tersampaikan dengan baik lewat menulis atau mengetik ini haha

Begitu banyak cerita yang tertulis, dan begitu banyak kisah yang mungkin akan menjadi bagian dari cerita hidup saya kedepan. Hilangkan kata “entah” karena mempunyai arti negative, “entah” berarti sesuatu yang tidak kita yakini. Dari sesuatu hal yang tidak kita yakini, biasanya akan timbul keraguan, keraguan lah yang membuat seseorang merasa tidak percaya diri, yang mana pada dasarnya dan sebenanrnya dia yakin akan kemampunya dan bisa melakukan dengan kemampuanya. Mulai hilangkan kata “entah”.

Oiya, saat ku menulis ini, masih stay ditemani lagu “ untuk perempuan yang sedang dalam pelukan” suka sekali dengan nada lagu ini, rasanya saya ingin mengucapkan terimaksih pada sang penulis lagu, yang telah menuliskan lagu yang begitu indah dinikmati, apalagi sembari ditemani satu cangkir kopi maupun sedikit teh bercampur lemon. Akan lebih nikmat lagi apabila ditemani oleh teman hidup dari masing-masing manusia. Hahaha

Tahukah kamu arti dari “keyakinan” ?
Arti dari sebuah “kepercayaan” ?
Arti dari sebuah “jawaban” ?

Semua saling berkesinambungan , bulan ramadhan yang telah berlalu ini benar-benar melatih saya bagaimana menempatkan yakin, percaya, dan mengharap sebuah jawaban yang kelak pada waktunya dan tentunya pada Allah SWT. 

Pertama saya mengucapkan beribu syukur kepada Allah karena telah memberikan keajaiban, dari acc nya proposal skripsi saya. Mungkin ini sudah tak menarik lagi bagi teman-teman yang sudah pada taraf mencari pekerjaan, sudah melanjutkan S2, magang di berbagai instaansi. Dan berbeda dengan saya, masih berjuang, masih belum menjadi apa2, belum wangun untuk bergabung dengan obrolan seputar masa depan (mungkin). Namun karena saya memang masih berjuang untuk menyelesaikan, jadi saya menamainya dengan “perjuangan”. Skripsi itu berjuang, tidak hanya dalam bentuk tulisan yang kemudian kita cetak, namun bagi saya skripsi adalah perjalanan semua rasa yang memang harus kita libatkan dan diolah. Sebuah perjuangan dan perjalanan yang pastinya setiap orang berbeda. Perjlanan untuk mencapai “acc” bagi saya berat. Korban waktu, korban perasaaan, korban materi, korban urusan pribadi. Namun kali ini saya hanya ingin mengucap syukur yang sebanyak-banyknya pada Allah SWT yang telah memberi semangat dan menghadirkan orang-orang baik disekitar saya. Seberapa besar perjuangan saya mencapai kalimat “acc” tentunya mempunyai tingkat 90% perjuangan yang menguras perasaan tentunya. Namun sekali lagi, ini adalah pembalajaran bagi saya.
Yang kedua , impian saya teruwujud. Alhamdulillah wa syukurilah. Dulu saya hanya bergumam dalam hati bahwa senang rasanya apabila ada segerombolan mahasiswa yang berpraktek di guci prestasi. Alhasil buah dari kesabaran Allah mejawab dalam waktu yang saaaaaangat manis. Malah Allah kasih lebih. Seperangkat media pembeljaran , kipas angin dan buku yang diberikan secara gratis kepada guci prestasi. Membuka link dan sekaligus persuadaraan sih , dan Alhamdulillah sampai sekrang masih banyak mahasiswa yang berkomunikasi dengan saya dan bertanya kabar tentang anak-anak.

Yang ketiga, pengelaman saya bersama teman-teman dan orang – orang baru yang baru banget saya kenal, mereka memberikan warna, memberikan pelajaran, sekaligus hadiah rezeki bagi saya. Teman bagi saya adalah rezeki yang patut kita syukuri, apalagi mendapatkan teman yang baik, yang selalu mendukung kita, menopang kita, dan selalu ada buat kita dalam keadaan apapun. Saya sangat sangat bersyukur, Allah masih mempertemukanku dengan teman-teman yang baik yang mempunyai pikiran sejalan dan seirama.
Yang keempat, saya akan sedikit berargument bahwa “hidup di dunia ini perjalanan mencari pahala, kita menabung pahala, dan hingga pada akhirnya, ada saatnya kita memecahkan tabungan dari apa yang sudah kita tabung. 

Bagaimana dengan amalan saya sampai saat ini ? masih jauh banget dari kata sempurna.
Satu hal yang membuat saya belajar juga, dan sekaligus bersyukur. Setiap yang dihadirkan Allah dalam hidup kita, siapapun dia akan membuat kita lebih belajar lagi dengan mengerti akan hal-hal baru yang tidak kita ketahui sebelumnya. Terimaksih kepada yang sudah hadir, memberi ruang untuk saya supaya lebih belajar. Enak nggak sih kalau kita ngerasa setiap orang yang hadir itu ndak mesti nge baper ? tapi sebagai media belajar kita untuk lebih mendekat kepada-Nya ? bersyukurlah kalau kalian berpandangan bisa membedakan mana yang nge baper dan mana yang benar-benar di pandu dimunculkan oleh Allah untuk nge bimbing kita.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Menentukan Arah Angin

Syahdunya sore ditengah rinai yang turun ini membawaku pada sebuah layar netbook dan membuka sebuah laman blog yang sudah terlalu lama tida...