Assalamualaikum
wr. Wb
Alhamdulillah
Wasyukurilah
Akhirnya
sedikit bisa bernafas lega.
Lama sekali
tak bersua dengan blog. Tempat dimana segala yang termarginalkan tertuangkan,
opini dan segala macam unek-unek hahah
Sekitar
sudah berapa bulan ya dari saya menulis sebelumnya, bosen kali ya bacanya, saya
sendiri aja terkadang bosan membaca tulisan sendiri hahah (itu tandanya butuh
kritik dna saran dari sebuah penulisan), mmmm … bosan iya, karena yang saya
ceritakan kebanyakan monoton, hanya itu dan sebatas pengalaman yang sudah saya
alami. Emang kalau dibilang monoton, iya monoton. Hanya sebatas ke share dan
sudah. Masalah ada yang baca atau tidak itu urusan belakangan. Yang jelas apa
yang ada di otak saya dan perasaan saya tersampaikan dengan baik lewat menulis
atau mengetik ini haha
Begitu
banyak cerita yang tertulis, dan begitu banyak kisah yang mungkin akan menjadi
bagian dari cerita hidup saya kedepan. Hilangkan kata “entah” karena mempunyai
arti negative, “entah” berarti sesuatu yang tidak kita yakini. Dari sesuatu hal
yang tidak kita yakini, biasanya akan timbul keraguan, keraguan lah yang
membuat seseorang merasa tidak percaya diri, yang mana pada dasarnya dan
sebenanrnya dia yakin akan kemampunya dan bisa melakukan dengan kemampuanya.
Mulai hilangkan kata “entah”.
Oiya, saat
ku menulis ini, masih stay ditemani lagu “ untuk perempuan yang sedang dalam
pelukan” suka sekali dengan nada lagu ini, rasanya saya ingin mengucapkan
terimaksih pada sang penulis lagu, yang telah menuliskan lagu yang begitu indah
dinikmati, apalagi sembari ditemani satu cangkir kopi maupun sedikit teh
bercampur lemon. Akan lebih nikmat lagi apabila ditemani oleh teman hidup dari
masing-masing manusia. Hahaha
Tahukah
kamu arti dari “keyakinan” ?
Arti dari
sebuah “kepercayaan” ?
Arti dari
sebuah “jawaban” ?
Semua
saling berkesinambungan , bulan ramadhan yang telah berlalu ini benar-benar
melatih saya bagaimana menempatkan yakin, percaya, dan mengharap sebuah jawaban
yang kelak pada waktunya dan tentunya pada Allah SWT.
Pertama saya
mengucapkan beribu syukur kepada Allah karena telah memberikan keajaiban, dari
acc nya proposal skripsi saya. Mungkin ini sudah tak menarik lagi bagi
teman-teman yang sudah pada taraf mencari pekerjaan, sudah melanjutkan S2,
magang di berbagai instaansi. Dan berbeda dengan saya, masih berjuang, masih
belum menjadi apa2, belum wangun untuk bergabung dengan obrolan seputar masa
depan (mungkin). Namun karena saya memang masih berjuang untuk menyelesaikan,
jadi saya menamainya dengan “perjuangan”. Skripsi itu berjuang, tidak hanya
dalam bentuk tulisan yang kemudian kita cetak, namun bagi saya skripsi adalah
perjalanan semua rasa yang memang harus kita libatkan dan diolah. Sebuah
perjuangan dan perjalanan yang pastinya setiap orang berbeda. Perjlanan untuk
mencapai “acc” bagi saya berat. Korban waktu, korban perasaaan, korban materi,
korban urusan pribadi. Namun kali ini saya hanya ingin mengucap syukur yang
sebanyak-banyknya pada Allah SWT yang telah memberi semangat dan menghadirkan
orang-orang baik disekitar saya. Seberapa besar perjuangan saya mencapai
kalimat “acc” tentunya mempunyai tingkat 90% perjuangan yang menguras perasaan
tentunya. Namun sekali lagi, ini adalah pembalajaran bagi saya.
Yang kedua
, impian saya teruwujud. Alhamdulillah wa syukurilah. Dulu saya hanya bergumam
dalam hati bahwa senang rasanya apabila ada segerombolan mahasiswa yang
berpraktek di guci prestasi. Alhasil buah dari kesabaran Allah mejawab dalam waktu
yang saaaaaangat manis. Malah Allah kasih lebih. Seperangkat media pembeljaran
, kipas angin dan buku yang diberikan secara gratis kepada guci prestasi. Membuka
link dan sekaligus persuadaraan sih , dan Alhamdulillah sampai sekrang masih
banyak mahasiswa yang berkomunikasi dengan saya dan bertanya kabar tentang
anak-anak.
Yang ketiga,
pengelaman saya bersama teman-teman dan orang – orang baru yang baru banget
saya kenal, mereka memberikan warna, memberikan pelajaran, sekaligus hadiah
rezeki bagi saya. Teman bagi saya adalah rezeki yang patut kita syukuri,
apalagi mendapatkan teman yang baik, yang selalu mendukung kita, menopang kita,
dan selalu ada buat kita dalam keadaan apapun. Saya sangat sangat bersyukur,
Allah masih mempertemukanku dengan teman-teman yang baik yang mempunyai pikiran
sejalan dan seirama.
Yang
keempat, saya akan sedikit berargument bahwa “hidup di dunia ini perjalanan
mencari pahala, kita menabung pahala, dan hingga pada akhirnya, ada saatnya
kita memecahkan tabungan dari apa yang sudah kita tabung.
Bagaimana
dengan amalan saya sampai saat ini ? masih jauh banget dari kata sempurna.
Satu hal
yang membuat saya belajar juga, dan sekaligus bersyukur. Setiap yang dihadirkan
Allah dalam hidup kita, siapapun dia akan membuat kita lebih belajar lagi
dengan mengerti akan hal-hal baru yang tidak kita ketahui sebelumnya. Terimaksih
kepada yang sudah hadir, memberi ruang untuk saya supaya lebih belajar. Enak
nggak sih kalau kita ngerasa setiap orang yang hadir itu ndak mesti nge baper ?
tapi sebagai media belajar kita untuk lebih mendekat kepada-Nya ? bersyukurlah
kalau kalian berpandangan bisa membedakan mana yang nge baper dan mana yang
benar-benar di pandu dimunculkan oleh Allah untuk nge bimbing kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar