Rabu, 04 September 2019

Mendambakan yang Masih di Langit dan sudah ada di Bumi

Assalamualaikum wr. wb

Sudah sekian banyak purnama saya menjalani perjalanan yang berliku
umumnya seorang perempuan menjelang 26 tahun keadaan saya masih begini-begini saja
kata para motivator, umur yang masih di sekitar itu adalah sebuah kewajaran, sebuah umum dalam menangani masa krusial kehidupan pertama.
saya baca banyak buku dari berbagai sumber tentang persiapan seperempat abad, cukup horor sih ya. namun ketika menjalani hampir di umur 26 tahun ini ternyata memang horor hahahah

mungkin terdengar lebay haha ah kamu baru 26 tahun saja sudah seperti roller coster. eh tapi memang, usia ini banyak brambangnya, banyak mikirnya, banyak segala cobaan, banyak keputusan yang harus diambil sendiri, banyak belajar dr banyak orang, banyak dinasehati dari banyak orang.
alhasil, saya banyak bersyukur itu saja. tidak berekspektasi dengan kehidupan yang akan datang, yang kita belum tau akan seperti apa. Ya, tugas kita hanya menjalani dan berusaha hari ini, selebihnya bukan kuasa kita untuk menilai hasilnya.
ya begitulah perempuan yang itu adalah saya, begitu kompleks.

saya mengerti bahwa saya masih jauh dari kata baik,
tapi saya tidak akan lelah berproses, sepanjang masih diberikan ruh kehidupan dari Allah, masih menjadi tugas kita untuk selalu berusaha. terkadang down, lelah, dan berada di titik terbawah itu wajar, namun ada saat kita harus bangkit. bangkit dari segala fase yang membuat kita jatuh.
ingat suatu filosofi bahwa ketika 1 kebangkitan kita dapat, kita sudah mendapat 10 kebangkitan berikutnya. maknanya adalah 1 kebangkitan yang kita lakukan akan menciptakan 10 kekuatan berikutnya yang lebih dari sebelumnya.

untuk diriku sendiri yang mungkin sedang memperjuangkan sesuatu hal, tetap semangat buat diriku, Allah menciptakan setiap manusia dari berbagai versi uniknya tentu berbeda satu dengan yang lain. jangan banyak risau (bismillah)

Badai itu menerjang, berbagai macam bentuknya, berbagai macam rintanganya untuk keluar dari badai memang harus menerabas dengan kekuatan penuh. darimana kekuatan itu ? banyak macamnya.
saya pribadi yakin ketika kekuatan itu kita serahkan pada yang buat hidup memang tidak ada yang bisa mengalahkan.
gantungkan segalanya hanya pada-Nya. setelahnya serahkan.

Kesimpulan kali ini saya tidak akan mellow, kali saja yang membaca ini juga ikutan mellow malah melebihi saya mellownya hahah

banyak sekali ruang diluar sana yang bisa kita tempuh.
kita masih harus belajar.
bisa saja ketika kita sudah melewati satu ruang. kita dihadapkan pada ruangan berikutnya. wallahualam bishowab

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Menentukan Arah Angin

Syahdunya sore ditengah rinai yang turun ini membawaku pada sebuah layar netbook dan membuka sebuah laman blog yang sudah terlalu lama tida...